Menjemput yang Tertinggal, Mengemaskan yang Tercecer, Mengingatkan yang Terlupa " ELING LAN WASPADA"

widgeo.net

Rabu, 24 November 2010

VEDA ADALAH WAHYU TUHAN

Sumber utama pustaka suci agama HINDU adalah kitab VEDA, dan VEDA mempunyai otoritas paling tinggi. VEDA umumnya dikatakan ada 4 buah :

1. Rgveda

2. Yajurveda

3. Samaveda

4. Atharveda

Tetapi ada juga yang menyatakan bahwa Bhagyadgita dianggap VEDA yang kelima ( PANCAMO VEDA ).VEDA sangat diyakini sebagai wahyu,sabda TUHAN ( BRAHMAN ). Sabda Brahman itu didengar oleh para resi sehingga VEDA itu juga disebut SRUNI yang artinya : " Yang didengar oleh para resi yang diberkahi menerima wahyu itu, karena faktor kesucian dan bhaktinya ".

Oleh karena VEDA tersumber dari wahyu TUHAN, maka VEDA juga disebut APAURUSEYA yang artinya : bukan dari PURUSA atatu MANUSIA. VEDA juga diyakin tidak awalnya dan tidak pernah akan berakhir karena senantiasa relevan dengan zaman sehingga disebut ANADI ANANTA." tidak ada awal dan akhir ".Pembuktian bahwa VEDA adalah sabda TUHAN yang disebut wahyu dapat dikutip beberapa mantra berikut ini :" Dari TUHAN YANG MAHA AGUNG dan kepadaNYA umat manusia mempersembahkan berbagai YAJNYA dan dari TUHAN muncul RGVEDA dan SAMAVEDA dari TUHAN pula muncul YAJURVEDA dan ATHARVEDA ". ( YAJURVEDA.XXX.7 )

Didalam pustaka suci NIRUKTA II.II ( Tergolong VEDANGGA ) lebih jelas disabdakan sebagai berikut : " Para resi adalah mereka yang menerima wahyu ,kata resi berarti " DRASTA ".Aacaarya Umpamanyu menyatakan : meraka yang karena ketekunannya melakukan tapa menerima wahyu dari TUHAN ( BRAHMAN ) disebut RESI.

Masih banyak mantra pustaka suci yang memperkuat bahwa VEDA adalah sabda TUHAN sebagi wahyu yang langsung diturunkan oleh BRAHMAN kepada para resi, namun tentu kurang pada tempatnya bila semua itu dideretkan disini sebab akan menjadi panjang sekali, namun untuk mengunci bahwa VEDA itu sabda bRAHMAN, maka petikan sebuah mantra berikut dianggap perlu untuk menguatkannya : " Mereka yang dengan tekun melakukan tapa meditasi yang mendalam kepada BRAHMAN, maka mereka menerima wahyu mantra VEDA atas anugerah BRAHMAN YANG MAHA AGUNG " ( TAITTIRIYA,II,I )

Ada 7 Maha Resi Utama yang diyakini sebagai penerima wahyu VEDA dari BRAHMAN, ketujuh maha resi utama tersebut adalah sebagai berikut : GRTSAMADA , VISVAAMITRA , VAAMADEVA , AATRI , BHARADVAJA , VASISTHA , dan KANVA.

Sekitar 5000 tahun SM ( diantara rentang tahun 1500 SM - 1000 - 500 SM ). VEDA itu mula-mula diterima sebagai wahyu secara lisan yang disebarkan secara oral, setelah beberapa lama berkembang VEDA baru ditulis, dikodifikasi oleh VYASA KRSNADVIPAAYANA dan dibantu oleh empat orang muridnya ( Titib, 1996 : 36 - 40 ) yakni :

1. PULAHA atau PAILA menyusun RG VEDA

2. VAISAMPAYANA menyusun YAJUR VEDA

3. JAIMINI menyusun SAAMA VEDA

4. SUMANTU menyusun ATHARVA VEDA.

BRAHMAN atau TUHAN menurunkan VEDA itu diyakini hanyalah satu atau ESA, tidak ada duanya, tidak ada yang ketiga dan seterusnya., hanya saja karena kebesaran dan kemuliaanNYA, disebut dengan berbagai nama oleh orang-orang bijaksana dan para resi.VEDA sebagai wahyu TUHAN juga membicarakan aspek wujud BRAHMAN.

BRAHMAN sebenarnya adalah energi, cahaya, sinar, yang sangat cemerlang yang sangat sulit sekali diketahui wujudnya, dengan kata lain sebenarnya adalah ABSTRAK, KEKAL ABADI yang didalam agama HINDU disebut NIRGUNA atau NIRKARA BRAHMAN. Keadaan yang seperti itu disebut dalam bahasa Inggerisnya IMPERSONAL GOD," TUHAN tidak berpribadi atau TRANSENDEN ", yang berarti diluar jangkauan pemikiran manusia. Walaupun BRAHMAN pada dasarnya tidak berwujud, namun bila BRAHMAN sendiri menghendaki dirinya terlihat dan terwujud, maka hal itu sangat mudah dilakukan. BRAHMAN yang berwujud itu disebut SAGUNA atau SAKARA BRAHMAN. Kedu wujud ini dapat disimak dari mantra BHAGAVADGITA IV 6,7,8 dan BHAGAVADGITA XII,I dan 3

Eksistensi wujud BRAHMAN dapat dipaparkan lebih rinci sebagai berikut :

1. PARANAAMAM adalah TUHAN YANG MAHA TINGGI yang ABSTRAK Kekal Abadi yang tidak berpribadi ( IMPERSONAL, NIRKARA, NIRGUNA BRAHMAN ). TUHAN dalam pengertian ini adalah KEKAL ABADI dalam bentuk Angin dan Cahaya cemerlang gilang gemilang.

2. VYUHANAAMA, TUHAN berbaring pada ular dilautan susu, TUHAN dalam bentuk ini hanya dilihat oleh para DEWA, dibali TUHAN dalam kondisi seperti ini sering disebut HANA TAN HANA " ADA TIDAK ADA ".makdusnya TUHAN itu diyakin ada, tetapi tidak bisa dilihat mata dan diraba.

3. VIBHAWANAAMA, TUHAN dalam bentuk ini berwujud yang disebut AVATARA, " Turun Menyeberang ". TUHAN atau BRAHMAN dalam keadaan seperti inilah yang disebut SAGUNA atau SAKARA BRHMAN atau PERSONAL GOD.

4. Tuhan meresapi segalanya dalam bentuk ATMA atau ZAT KETUHANAN. Dalam bahasa SANSEKERTA ini disebut ANTARAATMANAAMA atau SARVA BHUTA ANTARAAYAAMI. Hal ini dinyatakan dalam ISA UPANISHAD,1. ISAVASYAM IDAM SARVAM , ISA meresapi semuanya, dalam BRHADAARANYAKA UPANISHAD," SARVA KHALVIDAN BRAHMAN " segalanya adalah BRAHMAN, didalam konsep bahasa Inggeris ini disebut MONOISME.

5. ARCHANANAAMA adalah TUHAN atau BRAHMAN yang diwujudkan dalam bentuk ARCA atau PERTIMA ( REPLIKA MINI ) seperti patung dari berbagai bahan dan wujud. Ini sangat umum dikalangan penyembah yang tergolong ALPHABUDHI, tetapi tidak pada 3 jenis penyembahan yang lain seperti para MUNI , DVIJA dan VIDHITAATMA.

Dengan uraian diatas dapat dirangkum bahwa KETUHANAN dalam agama HINDU sebenarnya merupakan kombinasi dari MONOTEISME TRANSENDEN , MONOTEISME IMANEN dan MONOISME. Apapun wujud dan rupanya TUHAN atau BRAHMAN diyakini hanya SATU, tidak ada duanya atau tiga. KEESAAN TUHAN seperti yang diyakini itu sangat banyak dinyatakan dalam berbagai mantra-mantra pustaka suci HINDU baik didalam VEDA UPANISHAD maupun PURAANA.

SALAM SEMANGAT API PANCASILA BHINNEKA TUNGGAL IKA ...

LESTARI WIDODO RAHAYU , RAHAYU , RAHAYU.

Senin, 15 November 2010

ROHANIWAN KONGHUCU

Rohaniwan agama KONGHUCU berfungsi sebagai pemimpin umat,pembawa khotbah dan menaikan doa,memberi pengajaran agama,pembinaan pelaksanaan upacara keagamaan dan melakukan pelayanan umat dan masyarakat,ad 3 tingkatan kerohaniwan :

1. KAUSING : penebar agama yang berperan sebagai pelayan kerohanian dan pembinaan umat.

2. BUNGSU : guru agama yang lebih berperan sebagai kaum intelektual tempat para KAUSING berkonsultasi, selain juga berfungsi sebagaimana KAUSING, umumnya BUNGSU diangkat dari kalangan KAUSING senior, yang sudah memiliki pengetahuan mengenai agama KONGHUCU secara mendalam.

3. HAKSU : pendeta dipilih diantara para BUNGSU yang sudah sangat senior, HAKSU harus seseorang yang telah mengikrarkan dirinya mengabdikan seluruh hidupnya untuk keperluan kemajuan agama, dalam hal ikwal harus mengambil keputusan yang belum ada presidennya, para rohaniwan merujuk kepada pendapat para HAKSU.

Di Indonesia para rohaniwan mempunyai wadah yang bernama Dewan Rohaniwan dibawah naungan MATAKIN, disamping rohaniwan formal diatas, bagi umat KONGHUCU setiap kepala rumah tangga harus bertindak menjadi bapak rohani bagi keluarganya. Memimpin sembahyang dialtar keluarga, mengajak anggota keluarga melakukan meditasi ( CING COO ), dan memberikan teladan dalam berpantang.

HUBUNGAN KEMASYARAKATAN UMAT KONGHUCU

Praktek kehidupan berkebajikan yang diridhoi TUHAN tidak lepas dari pergaulan dan hidup bermasyarakat, maka jalan suci itupun didapat 5 hubungan kemasyarakatan ( NGO LUN ), atau 5 perkara jal;an suci yang harus ditempuh,hubungan pemimpin dengan rakyatnya, hubungan orangtua dengan anaknya, hubungan suami dan isterinya, hubungan kakak dengan adiknya, hubungan suami dan isterinya dengan kawan-kawan dan sahabatnya. Didalam menjajalnkan 5 perkara diatas nabi KONGHUCU memberikan 3 pusaka sebagai kebajikan yang harus dilaksanakan yaitu KEBIJAKSANAAN , CINTA KASIH , BERANI ( Tengah Sempurna : XIX : 8 ), Kebijaksanaan untuk menghadapi dan memecahkan permasalahan secara tepat, Cinta Kasih sebagai dasar perbuatan yang menumbuhkan semangat, Keberanian didalam menegakkan kebenaran dan tidak cemas mengahdapi tantangan." Suka belajar itu mendekati kita kepada kebijaksanaan dengan sekuat tenaga melaksanakan tugas mendekatkan kita kepada cinta kasih dan rasa tahu malu mendekatkan kita kepada berani ". ( Tengah sempurna : XIX : 10 ).

Seorang umat KONGHUCU bercita-cita menjadi seorang KONGHUCU, SUSILAWAN , INSAN KAMIL yang tidak menunjukkan tentang suatu golongan atau kelompok atau suku, melainkan seorang yang benar-benar bercita-cita senantiasa menjunjung tinggi kebajikan ( SABDA SUCI VI : 13 ),Dialah pribadi insani yang mencerminkan kehendak dan firman TUHAN, tidak tergantung kepada masalah bangsa, jenis, paham, bahkan agama, tetapi didalam dirinya semarak kebajikan yang menunujukan setianya kepada TUHAN dan mencintai sesamanya manusia, maka baginya " Diempat penjuru lautan semua manusia bersaudara " ( SABDA SUCI XII : 5 ). Artinya semua manusia sederajat dan berkesempatan sama dihadapan TUHAN, siapa saja yang mengamalkan kebaikan dan mengembangkan kodratnya sebagai makhluk TUHAN pada dasarnya IA adalah seorang KONGHUCU.

" Apa yang diri sendiri tiada inginkan, janganlah diberikan kepada orang lain " ( SABDA SUCI XII : 2 ), " Seorang yang berperi Cinta Kasih ingin dapat tegak maka IA berusaha agar orang lainpun tegak, IA ingin maju maka IA berusaha agar orang lainpun maju" ( SABDA SUCI VI : 20 ).

Setiap tahun pada hari persaudaraan yaitu pada setiap tanggal 24 bulan XII ( LUNAR ) diwajibkan bagi umat KONGHUCU untuk menyisihkan sebagian hartanya bagi fakir miskin. Demikianlah ajaran KONGHUCU membimbing umatnya menempuh Jalan Suci, hidup selaras atau dalam tuntunan watak sejatinya sebagai perntayaan setianya kepada TUHAN dan menjadi saudara yang dapat dipercaya kepada sesamanya,agama KONGHUCU tidak mengenal bangsa pilihan atau umat yang dilebihkan atas yang lain. Juga tidak ada tanah suci atau tanah perjanjian, seluruh bumi ini sama sucinya, karena sama-sama diciptakan TUHAN, umat KONGHUCU harus setia kepada pemerintah dimana dia menjadi warga negara.

" Tanah air harus dijaga dari generasi ke generasi, tidak boleh ditinggalkan sekedar pertimbangan pribadi, bersiaplah untuk mati, tetapi jangan pergi ". ( BINGCU I B : 15 : 3 ).

SALAM SEMANGAT API PANCASILA BHINNEKA TUNGGAL IKA
LESTARI WIDODO RAHAYU , RAHAYU , RAHAYU NING JAGAT RAYA... MERDEKA !!!

Selasa, 09 November 2010

MENAMBAH WAWASAN MENGENAL ALAM SEMESTA

Dibawah ini secara singkat diperkenalkan aneka ragam mengenal alam semesta itu sebagai ciptaan TUHAN YANG MAHA ESA , sebagai berikut :

1. TATA SURYA :

Bersama dengan bumi turut serta mengelilingi matahari 8 buah badan-badan angkasa ( PLANET ) lain yang besar, serta beratus-ratus lainnya yang lebih kecil, matahari adalah pusat dari seluruh peredaran itu, karena itu matahari dan semua benda-benda angkasa atau planet itu merupakan satu susunan matahari atau tata surya.

2. MATAHARI :

Matahari menjadi sumber cahaya dan panas, juga sumber dari segala kehidupan, besarnya 1.k. 1.3 juta kali besar bumi, jaraknya dari bumi ialah 1.k 150 juta km, diukur dengan kecepatan cahaya, letak matahari dari bumi 1.k.8 menit jaraknya artinya matahari memerlukan waktu 8 menit lamanya untuk smpai kebumi, kecepatan cahaya 1detik : 300.000 km.

3. PLANET :

Badan-badan angkasa yang mengedari matahari dalam susunan tata surya dinamakan juga planet, ada 9 buah planet, termasuk bumi ini, planet-planet itu adalah : Mercurius ( bintang UTARID ), Venus ( bintang ZUHARA ), Mars ( bintang MARICH ), Jupiter ( bintang MUSTARI ), Saturnus ( bintang ZUHAL ), Uranus, Neptunus dan Pluto.

Jarak planet terhadap Matahari :

Planet Mercurius : jaraknya 35.958.000 miles
Planet Mars : jaraknya 141.536.000 miles
Planet Jupiter : jaraknya 483.288.000 miles
Planet Saturnus : jaraknya 886.065.000 miles
Planet Uranus : jaraknya 1.781.944.000 miles
PlanetNeptunus : jaraknya 2.791.750.000 miles
Planet Bumi : jaraknya 92.890.000 miles
Bulan ke Bumi : jaraknya 240.000 miles.

4. PLANITOID atau ASTEROID

Jumlahnya lebih dari 1000 buah, bentuknya kecil, planet-planet kecil ini melayang-layang diantara planet Mars dan Jupiter, Mercurius dan Venus disebut planet dalam, sedangkan Pluto disebut planet luar.

UKURAN BESAR PLANET :

Planet Mercurius: ukuran garis tengah 7.000km
Planet Mars : ukuran garis tengah 5.000km
Planet Venus : ukuran garis tengah 12.000km
Planet Jupiter : ukuran garis tengah 143.000km
Planet Saturnus :ukuran garis tengah 121.000km
Planet Uranus : ukuran garis tengah 50.000km
Planet Bumi : ukuran garis tengah 13.000km
Bulan : ukuran garis tengah 3.470km
Matahari : ukuran garis tengah 1.390.000km.

5. PENGIKUT PLANET atau BULAN :

Beberapa planet dalam mengedari matahari mempunyai satu atau beberapa buah pengikut atau lazim disebut bulan. Bulan ini sambil mengelilingi ( ORBIT ), planetnya masing-masing, turut serta pula mengedari matahari, jumlah bulan untuk tiap-tiap planet tidak sama, bumi mempunyai satu bulan, jupiter mempunyai sebelas buah, saturnus sepuluh buah, uranus lima buah dan pluto sebuah bulan.

6. CAHAYA PLANET :

Planet-planet yang disebut diatas semuanya tidak memancarkan cahaya sendiri, cahaya yang tampaknya seperti dipancarkan sendiri itu sebenarnya adalah cahaya matahari yang dipancarkan kembali atau dipantulkan, planet itu dalam wujudnya dilangit tampak sebagai bintang, tetapi tempatnya dilangit tidak tetap, berlainan dengan bintang sejati. Oleh karena itu planet juga disebut bintang beredar, misalnya planet Venus dapat dilihat diwaktu pagi hari ditimur atau diwaktu matahari terbenam dibarat, cahayanya amat terang lazim disebut bintang timur.

7. BINTANG-BINTANG SEJATI ( BINTANG TETAP )

Kedudukan serta jaraknya dari bumi, berlainan dengan bintang beredar atau planet, bintang-bintang sejati ini memancarkan cahaya sendiri, sebenarnya bintang-bintang ini adalah matahari-matahari jua, seperti matahari kita, kemungkinan keadaannya malah lebih besar dari pada matahari kita, serta masing-masing merupakan satu tata surya tersendiri.

Jarak bintang-bintang sejati terhadap bumi tidak lazim diukur dengan mil atau km, sebab teramat jauh letaknya, satuan ukuran yang digunakan adalah " Kecepatan Cahaya ", misalnya jaraknya adalah 5 tahun cahaya artinya jarak itu harus dihitung sebagai berikut, cahaya itu menempuh jarak 1.k 300.000 km tiap detiknya. Jadi dalam satu menitnya = 60 x 300.000 km, dalam sehari jarak yang ditempuh ialah : 24 x 60 x 60 x 30.000 km, dapatlah kita kirakan betapa jauhnya jarak yang ditempuhnya dalam 5 tahun yakni 5 x 365 x 24 x 60 x 60 x 300.000 km.

Ada beberapa diantara bintang-bintang sejati itu yang jaraknya dari bumi kita adalah 1000 tahun cahaya !!! alat komputer yang lebih mampu menghitungnya, demikianlah kita dapat membayangkan betapa kecil diri kita ini berada diantara benda-benda angkasa lainnya ciptaan TUHAN YANG ESA itu, karenanya perlulah manusia mawas diri ( ELING LAN WASPADA ), dan meningkatkan KESADARAN , TANGGAP DAN TOLERANSI dan iman kepadaNYA.

SALAM SEMANGAT API PANCASILA BHINNEKA TUNGGAL IKA

LESTARI WIDODO RAHAYU , RAHAYU , RAHAYU ... MERDEKA !!!

Jumat, 05 November 2010

MENGHINDARI UCAPAN TIDAK BENAR

Rahayu saudaraku...Ucapan tidak benar bermakna mengucapkan sesuatu yang bukan merupakan kebenaran, kriteria suatu ucapan tidak benar apabila memenuhi 4 syarat yaitu :

1. Adanya hal yang tidak benar.

2. Mempunyai pikiran untuk berdusta / mengucapkan

3. Berupaya berdusta / menyampaikan.

4. Orang lain mempercayainya / menerimanya.

Objek berkata tidak benar adalah hal yang tidak benar, keterangan palsu yang dimaksudkan adalah keterangan palsu dapat menimbulkan kerugian orang lain, misalnya menjadi saksi hukum yang palsu. Akan lain halnyaapabila seseorang dokter berkata tidak benar terhadap pasiennya yang menderita penyakit berat, hal ini akan menjadi tidak melanggar peraturan moral apabila dilakukan dengan tujuan supaya tidak menimbulkan kecemasan yang dapat memperparah kesehatannya. Demikian pula penggunaan cara berbicara atau menulis yang tersebut " EUPHEMISME ". Hal ini tidak termasuk obyek berbohong, sebab maksud dari penggunaan cara itu adalah demi kerapian, kesopanan atau kebiasaan tata bahasa yang lazim dipergunakan, juga tatkala seseorang bercerita ( misalnya cerita binatang yang saling bercakap-cakap), maksud cerita itu untuk menghibur, mempermudah komunikasi menganjurkan sesuatu,sama sekali tidak bermaksud merugikan pendengar.

Kehendak berkata tidak benar pada umunya karena adanya kepekatan 3 macam faktor kekotoran batin dan apabila tidak disadari secara dini, berkata tidak benar dengan fakta akan menjadi suatu kebiasaan buruk yang berlarut-larut. Upaya berbicara tidak benar dapat terjadi dari 3 macam diantaranya :

1. KEBOHONGAN....misalnya : bohong terang-terangan, melanggar sumpah, membual, berpura-pura, mempermainkan kata-kata(sok tahu)secara licik atau melebih-lebihkan.

2. PENGHASUT , PEMAKIAN.....misalnya : mengadu domba, menyindir bukan pada tempatnya atau dihadapan orang banyak, menghina keadaan orang lain,kawan dan temannya dan yang selalu mengukur karena harta.Dan tidak mau menghargai karya seseorang.

3. MELANGGAR JANJI.....misalnya : berkata tidak benar ini akan menyebabkan orang lain yang menerimanya mengalami kerugian atau menderita dan menganggap sepele persoalan.

Salah ucapan karena tidak disadari, tidak termasuk dalam katagori berkata tidak benar, salah pengertian pada saat menjawab pertanyaan tertentu, tidak termasuk dalam katagori berkata tidak benar sebab tidak ada kehendak untuk berkata tidak benar. Oleh karenanya jangan pernah menganggap kecil orang lain dihadapan kita karena manusia tidak bisa diukur karena uang , harta , tahta , mahkota dan jabatan tertentu. Marilah kita intropeksi diri apakah yang kita perbuat kepada orang lain,orangtua, keluarga, suami , isteri, anak-anak, sahabat, kawan, teman, tetangga dan lingkunganmu sudah benar !! dan tidak serta merta berbohong , pendusta dan omong besar !!!

LESTARI WIDODO RAHAYU , RAHAYU , RAHAYU , NING JAGAT RAYA .

SALAM SEMANGAT ... API PANCASILA ... MERDEKA , MERDEKA , MERDEKA .

PERGESERAN PARADIGMA DAN REVOLUSI BERPIKIR

Sebagai pergeseran paradigma dan revolusi berpikir yang terjadi dalam bidang astronomi, dari pandangan PTOLOMEUS ( Bumi - Sentris ) bergeser kepada COPERNICUS ( Matahari - Sentris ), dengan demikian pula terjadi sesuatu dalam olah pikir manusia dan dalam pemikira-pemikiran soal keagamaan. Umat beriman tidak bisa lagi berpura-pura melihat dirinya seolah-olah merupakan stu-satunya kriteria untuk menilai orang lain yang berbeda . Sebab orang lain juga dalam kedudukan untuk menilai, suatu agama atau kelompok agama bukan lagi merupakan satu-satunya pusat, melainkan hanya salah satu pusat dari banyak pusat. Didalam pluralisme orang bergeser dari " EKSKLUSIFISME " ke " PLURALISME ", dari MONO - SENTRISME kepada POLI - SENTRISME.


Revolusi kopernikan dalam astronomi telah menjadi model bagi pergeseran pemahaman, dari bumi sebagai pusat ke matahari sebagai pusat, dari agama sebagai pusat menuju TUHAN sebagai pusat, ada satu TUHAN dengan banyak iman, ada satu iman dengan banyak penampilan ( KEAGAMAAN ). Kita melintasi sebuah daerah demarkasi " RUBICON " untuk melangkah dari paradigma EKSKLUSIFISME - INKLUSIFISME ke PLURALISME, atau lewat penelahan sejarah dari paradigma " CONQUEST " bergeser ke " COMPETITION " dan bermuara pada paradigma " UNITY INDIVERSITY ". Melintasi daerah demarkasi rubicon berarti kita menghadapi resiko " RELEGIOUS CIVIL WAR " dalam setiap individu agama, dan anehnya ancaman " CIVIL WAR " itu justru terjadi ketika kita secara tulus hendak menghargai agama-agama lain selaku bentuk dan ekspresi yang sah dan yang intergritasnya harus diakui. Salah satu agama apapun tak perlu membenarkanatau menyalahkan agama lain, bukan norma untuk menganggap agama lain salah atau benar.

Dialog antar agama selaku jalan damai dan jalan panjang bagi pembentukan masyarakat, bangsa dan negara yang lebih manusiawi, dialog adalah sebuah percakapan timbal balik, saling mengemukakan dan mendengarkan pendapat, dialog adalah upaya diagnose dan sekaligus terapi terhadap " SOCIAL AND HUMAN EVIL ". Dialog antar agama merupakan ekstensi dari dialog intr agama dan dialog merupakan sebuah langkah untuk membina umat masing-masing agama untuk mampu hidup dalam pluralisme.

Mampu menghargai pendapat yang berbeda, mampu melakukan kompromi dan konsensus dalam menghadapi persoalan kemanusiaan dan kemasyarakatan, dengan kata lain dialog secara politis memberi dasar kepada kehidupan demokrasi. Dalam masyarakat agamais seperti masyarakat INDONESIA , peran agama dalam membangun kehidupan demokrasi amat menentukan. Dialog antar agama bukan hanya suatu komitmen TEORITIS , akan tetapi sangat menentukan kerjasama dalam pratek kehidupan. Kerjasama itu tidak didasarkan atas tujuan strategis, politis dan sama sekali bukan hanya kerjasama TAKTIS , akan tetapi merupakan kerjasama FUNDAMENTAL. khususnya dalam keprihatinan etik yang merupakan konsensus minimum dari agama-agama sebagai dasar bagi kerjasama praksis bersama masyarakat, menuju cita-cita luhur tentang INDONESIA baru dimasa depan.

SALAM SEMANGAT ... API PANCASILA ... MERDEKA , MERDEKA , MERDEKA .

ILMU DAN PENGETAHUAN BATIN

SESUNGGUHNYA SETIAP JIWA MENGANDUNG ROH TUHAN ,TUJUAN HIDUP ADALAH UNTUK MEWUJUDKAN KEILAHIAN DIDALAM DIRI SENDIRI DENGAN JALAN MENGONTROL ATAU MENGATUR SIFAT-SIFAT ALAMI DILUAR DAN DIDALAM DIRI SENDIRI.

PRAKTEKANLAH HAL INI MELALUI KERJA , PERSEMBAHAN , LATIHAN-LATIHAN BATIN ATAU MELALUI PERENUNGAN SUKMA. MAKA DENGAN JALAN DEMIKIAN TAHU RASA DALAM JIWA UNTUK MENCAPAI HAKEKAT TUHAN , TANPA MELALUI SESUATU PROSES DALAM DIRI SENDIRI MAKA TIDAK DAPAT MENGERTI UNTUK MENGAPAI KEKUATAN SANG ILAHI. SEGALA DOKTRIN , DOGMA , RITUAL , KITAB SUCI , TEMPAT IBADAH ATAU BENTUK LAINNYA HANYALAH HAL-HAL LEBIH RINCI YANG SIFATNYA SEKUNDER.

TUJUAN UTAMA DARI SEGENAP MANUSIA , MAKSUD DAN TUJUAN DARI SEMUA AGAMA HANYALAH SATU DAN PADA HAKEKATNYA AKAN BERSATU KEMBALI DALAM TUHAN , ATAU DALAM ISTILAH YANG SAMA BERSATU KEMBALI DALAM KEILAHIAN YANG MERUPAKAN SIFAT SEJATI DARI MANUSIA,MESKIPUN TUJUANNYA ADALAH SATU , TERDAPAT BANYAK JALAN YANG DAPAT DITEMPUH DENGAN BERBAGAI MACAM CARA , TERGANTUNG DARI TABIAT MASING-MASING MANUSIANYA.

BILA SETIAP ILMU PENGETAHUAN MEMILIKI METODENYA SECARA SENDIRI-SENDIRI DAN MEMPERSATUKAN DIRI KITA DENGAN SIFAT-SIFAT KESEJATIAN KITA ADALAH TUHAN.BEGITU PULA HALNYA DALAM BIDANG SPIRITUALITAS , BERBAGAI CARA YANG DILAKUKAN OLEH MASING-MASING AGAMA PASTI TUJUANNYA PADA TUHAN YANG MAHA ESA.

HARUS ADA KEMURNIAN YANG SEMPURNA DAPAT MENYATUKAN PERASAAN , PIKIRAN , PERKATAAN DAN PERBUATAN DALAM DIRI SENDIRI MAKA KITA DAPAT MENCAPAI SEGALA TUJUAN TENTANG HAKEKAT TUHAN.TETAPI APABILA KITA BELUM BISA MELAKUKAN SECARA IKHLAS , SUCI LAHIR DAN BATIN HAL PERASAAN , PIKIRAN , PERKATAAN DAN PERBUATAN TERSEBUT MAKA KITA BELUM BISA MENGERTI , MEMAHAMI , MANFAAT, MAKNA DAN ENERGI DARI HAKEKAT TUHAN. KEGUNAAN DARI ILMU PENGETAHUAN INI ADALAH UNTUK MELAHIRKAN MANUSIA YANG SEMPURNA DAN TIDAK MEMBIARKANNYA MENUNGGU SELAMA BERABAD-ABAD.

ILMU PENGETAHUAN SEPERTI INI YANG AKAN MEMBUAT KITA KUAT , MENYINGSINGKAN LENGAN BAJU DAN BEKERJA TAPI JANGAN MENYERAHKAN HIDUP BEGITU SAJA KEPADA TAKDIR ALAM , TETAPI MELAMPUI HIDUP YANG SEMPIT INI ITULAH BARU CITA-CITA LUHUR DAN MULIA. PENUNTUN YANG TERBAIK DALAM HIDUP ADALAH KEKUATAN DALAM AGAMA DAN DALAM MASALAH-MASALAH YANG LAIN , JAUHKANLAH SEGALA SESUATU YANG MELEMAHKANMU , JANGAN BERURUSAN DENGAN HAL-HAL SEMACAM ITU , ILMU-ILMU GAIB YANG TIDAK JELAS ATAU KLENIK INI BISA MEMPERLEMAH OTAKMU , SEMUA ITU BISA MENGHANCURKAN RASA PERCAYA DIRI SENDIRI. INTI SARI DARI UMAT BERAGAMA ADALAH LANDASAN DARI RASA TANGGAP , SADAR DAN TOLERANSI INI SEMUA BISA DILAKUKAN BERDASARKAN PADA AZAS TUHAN YANG MAHA ESA. KITA WARGA NEGARA INDONESIA HARUS BANGGA KEMBALI PADA JATI DIRI BANGSA YANG SESUNGGUHNYA , PADAHAL BANGSA INDONESIA SUDAH TERKENAL DIMANCANEGARA BUDAYA SANTUN , BUDI LUHUR DAN RAMAH TAMAH INI SEMUA BISA ADA BERDASARKAN DARI HAKEKATNYA IDOLOGI PANCASILA DAN BHINNEKA TUNGGAL IKA TAN HANA DHARMA MANGRWA.

MARILAH KITA SELAKU GENERASI MUDA ATAU PENERUS IDIOLOGI BANGSA UNTUK MENGHANTARKAN KEPINTU GERBANG KEMERDEKAAN YANG SEJATI DAN BERTANGGUNG JAWAB TEGUH PADA PENDIRIAN DARI WARISAN SEJARAH BUDAYA NUSANTARA BERBUDI LUHUR YANG TELAH BIBAWAH OLEH PARA NENEK KAKEK MOYANG KITA DULU.SALAM SEMANGAT API PANCASILA..... M E R D E K A !!!!!